Metode Bubuk
Pada metode bubuk, Kristal diproses menjadi bubuk yang sangat halus dan ditempatkan dalam seberkas sinar-x monokromatik. Setiap partikel bubuk adalah Kristal kecil, atau kumpulan Kristal kecil, yang berorientasi secara acak terhadap berkas peristiwa. Hanya secara kebetulan, beberapa Kristal akan berorientasi dengan benar dengan kisi mereka, misalnya dapat memantul pada berkas peristiwanya. Sedangkan Kristal lain berorientasi untuk dipantulkan, dsb. Hasilnya adalah bahwa setiap set bidang kisi akan mampu melakukan refleksi (pantulan). Massa bubuk setara dengan keadaan sebenarnya, untuk Kristal tunggal diputar tidak hanya pada satu sumbu, akan tetapi pada semua sumbu yang memungkinkan.
Mempertimbangkan satu refleksi hkl tertentu. Satu atau lebih Kristal kecil akan berorientasi pada kisi dan membuat sudut bragg untuk melakukan refleksi. Pada gambar 3.11 (a) ditunjukkan sebuah set kisi dan terbentuknya berkas difraksi. Jika kisi diputar, dan berkas peristiwa sebagai sumbu, ϴ konstan, maka sinar yang dipantulkan akan melakukan perjalanan kurang lebih seperti permukaan kerucut seeperti yang ditunjukkan pada gambar 3.11(b). sumbu kerucut bertepatan dengan kisi yang ditransmisikan. Rotasi ini tidak benar-benar terjadi dalam metode bubuk, namun keberadaan sejumlah besar partikel Kristal memiliki semua orientasi yang mungkin setara dengan rotasi ini, karena diantara partikel-partikel ini aka nada fraksi tertentu yang membuat kisi sudur bragg yang tepat dengan berkas peristiwa, dan pada bayangan yang sama disemua posisi yang mungkin pada sumbu berkas peristiwa. Hkl refleksi dari stasioner massa bubuk sehingga memiliki bentuk lembaran kerucut dari radiasi difraksi, dan kerucut terpisah dibentuk untuk setiap set bidang kisi dengan spasi atau jarak yang berbeda.
Gambar 3.12 menunjukkan tiga kerucutdan juga menggambarkan metode bubuk difraksi secara umum. Dalam hal ini, digunakan metode Deybe-Scherrer, sebuah celah sempit pada film akan melengkung kedalalm silinder pendek  dengan specimen ditempatkanpada porosnya dan berkas peristiwa diarahkan pada sudut kanan sumbu. Kerucut difraksi memotong siinder strip film yang sesuai dan ketika strip membuka gulungan dan ditata datar, pola yang dihasilkan akan memiliki penampilan yang ditunjukkan pada gambar 3.12 (b). pola yang sebenarnya adalah pola yang dibentuk oleh berbagai serbuk logam, yang ditunukkan pada gambar 3.13. setiap difraksi baris terdiri dari sejumlah besar bintik-bintik kecil, masing-masing terdiri dari partikel Kristal yang terpisah, mereka muncul pada tempat yang sangat dekat sehingga muncul sebagai garis kontinu. Secara umum, garis melengkung, kecuali merekan terjadi tepat pada 2ϴ=90° ketika mereka bergerak lurus. Dari posisi yang diukur dari garis difraksi yang diberikan pada film, ϴ dapat ditentukan dan kita dapat mengetahui panjang gelombangnya, kita dapat menghitung jarak d dari bidang kisi yang mencerminkan garis yang dihasilkan.
Jika bentuk dan ukuran sel Kristal diketahui, kita dapat memprediksikan posisi semua garis yang mungkin pada film. Garis 2ϴ terendah dihasilkan oleh refleksi dari jarak kisi terbesar. Dalam system kubik, misalnya d adalah maksimum ketika (x) adalah minimum, dan nilai minimum istilah ini adalah l, sesuai dengan hal yang sama dengan bentuk 100. Refleksi berikutnya mungkin akan memiliki indeks hkl sesuai dengan nilai berikutnya yang lebih tinggi dari (x) yaitu 2, dalam hal ini hkl sama dengan 110, dst.
Deybe-Scherrer dan variasi lainnya dari metode serbuk sangat banyak digunakan terutama dalam metalurgi. Metode serbuk ini adalah metode satu-satunya yang dapat digunakan ketika specimen Kristal tunggal tidak tersedia dan dalam hal ini lebih sering terjadi bukan pada pekerjaan metalurgi. Metode ini sangat cocok untuk menetukan parameter kisi dengan presisi tinggi dan untuk identifikasi fase, mereka dapat terdiri  sendiri atau dalam campuran seperti polyphase, sebuah iloys, produk korosi, refaktori dan batu.

Metode Diffractometer
Spectrometer x-ray juga dapat digunakan sebagai alat dalam analisis difraksi. Alat  ini dikenal sebagai difraksi ketika digunakan dengan x-ray yang sudah diketahui panjang gelombangnya untuk  menentukan jarak yang tidak diketahui dari bidang Kristal, dan sebagai spectrometer dalam kasus sebaliknya, ketika bidang Kristal dari jarak yang diketahui digunakan untuk menentukan panjang gelombang yang tidak diketahui. Difraktometer ini selalu digunakan dengan radiasi monokromatis dan pengukuran dapat dilakukan di kedua krstal tunggal atau specimen garis Kristal banyak, dalam kasus kemudian, difraktometer akan berfungsi seperti kamera Deybe-Scharrer bahwa penyadapan dan langkah-langkahcounter hanya pendek dari setiap salah satu kerucut sinar terdifraksi.

Post a Comment

 
Top