I. PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
     
Sel surya (solar cell) sangat berguna untuk berbagai keperluan antara lain sebagai penyedia tenaga (power supply) untuk satelit, jam dan kalkulator. Dengan efisiensi konversi yang baik sel surya dapat  merubah secara langsung cahaya matahari menjadi listrik dan pada harga operasi yang murah dan secara virtual yang tidak berpolusi dapat juga untuk menyediakan daya.

      Keluaran energi dari matahari yang bersifat radiasi menurun dari reaksi fusi nuklir. Sekitar 6x1011 kg dalam setiap detik hidrogen dirubah menjadi helium dengan kehilangan massa sekitar 4x103  yang berubah kg yang melalui perumusan energi-massa Einstein (E=mc2) yaitu sekitar 4x1030 joule. Dalam daerah ultraviolet energi ini terpancar sebagai radiasi, cahaya tampak (visible) hingga infared (0,2-3 µm). Sekarang total massa matahari ada sekitar 2x1030 kg dan masuk akal bahwa matahari masih tetap akan bertahan sekitar 10 miliar tahun lagi.

B. Tujuan Percobaan

      Adapun tujuan dari percobaan yang dilakukan ini adalah:
Agar mahasiswa dapat menentukan daya maksimum (Pm), efisiensi (ŋ) dan fill faktor (FF) dari sel surya.    



II. TINJAUAN PUSTAKA

A.  Sejarah Sel Surya
Penemuan tentang efek fotofoltaik pertama kali dilakukan oleh Becquerel pada tahun 1839, dimana Becquerel mendeteksi adanya tegangan foto ketika sinar matahari mengenai elektroda pada larutan elektrolit. Kemudian pada tahun 1954, para peneliti dari Bell Laboratories melakukan pengembangan efek fotovoltaik menjadi sel surya dengan menggunakan material silikon kristal terdifusi. Efisiensi  konversi sel surya yang diperoleh saat itu sekitar 4,5% . Sejak saat itu,  sel surya mulai menarik perhatian banyak peneliti karena sel surya diperkirakan dapat menjadi kandidat sumber pembangkit listrik dimasa mendatang. Berbagai material kemudian diteliti untuk mendapatkan jenis material yang dapat menghasilkan sel surya dengan efisiensi konversi yang tinggi. Analisis teoritik yang berdasarkan celah pita energi menginformasikan bahwa beberapa jenis material diperkirakan mampu menghasilkan sel surya dengan efisiensi konversi lebih dari 30% (Bueche, 1997).

B.  Pengertian Sel Surya
Energi radiasi matahari merupakan sumber energi alternatif  yang jumlahnya tidak terbatas., terutama untuk negara-negara tropis seperti Indonesia. Oleh karena itu, pengembangan energi alternatif  berbasis tenaga martahari akan sangat menjajikan. Salah satu cara pemanfaatan energi radiasi matahari tersebut dilakukan berdasarkan sistem konversi fotofoltaik melalui suatu piranti optoelektronik  yang disebut sel surya.  Sel surya merupakan salah satu sumber energi alternatif dan dapat mengkonversi secara langsung energi matahari menjadi energi listrik. Dalam penentuan sel surya terdapat parameter utama yang dapat ditentukan yaitu Fill Factor (FF), Efisiensi (  ), Voc (open circuit voltage), dan Isc (short circuit current). Fill factor sel surya merupakan besaran tak berdimensi yang menyatakan perbandingan daya maksimum yang dihasilkan sel surya terhadap perkalian Isc dan Voc. Semakin besar nilai FF maka unjuk kerja sel surya


semakin baik dan akan memiliki efisiensi konversi energi yang semakin tinggi. Efisiensi sel surya merupakan presentase dari daya keluaran optimum terhadap daya input cahaya yang digunakan (Halliday, 1999).

C.  Keuntungan Sel Surya
Sel surya memiliki beberapa keuntungan dalam penggunaannya sebagai konversi fotofoltaik. Beberapa keuntungan tersebut antara lain:
1)   Mengkonversi langsung energi radiasi matahari menjadi energi listrik.
2)   Ramah lingkungan, tanpa emisi saat diemisikan dan tidak memerlukan  bahan bakar.
3)   Dapat digunakan dimana-mana dan dapat diintegrasikan pada bangunan ataupun kontruksi yang lain.
4)   Berbentuk modular sehingga jumlah sel surya yang dipakai dapat disesuaikan dengan kebutuhan (Anonim A, 2012).

D.  Prinsip Kerja Sel Surya
Pada dasarnya prinsip dari sel surya adalah mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Prinsip kerjanya adalah ketika suatu cahaya matahari yang mengandung energi foton menyinari sel surya yang terbuat dari material yang memiliki celah pita energi. Saat energi foton lebih kecil dari celah pita energi , energi foton tersebut akan diabsorpsi oleh material sel surya sehingga elektron-elektron yang berada pada pita valensi akan tereksitasi ketingkat yang lebih tinggi yaitu pita konduksi dan meninggalkan hole. Pada bagian depan sel surya persambungan p-i-n , pasangan elektron dan hole lebih banyak dibangkitkan . hal ini terjadi karena foton lebih sukar menembus ke lapisan belakang sel surya yang jaraknya jauh dari permukaan depan sel surya. Akibatnya, jumlah pasangan elektron dan hole yang dibangkitkan pada lapisan belakang sel surya lebih sedikit dibandingkan pada lapisan depan sel surya . Keadaan yang demikian menyebabkan adanya perbedaan konsentrasi elektron dan hole bebas dikedua ujung sel surya. Perbedaan konsentrasi ini akan menyebabkan elektron dan hole mengalir dalam arah berlawanan. Dengan demikian, elektron dan hole bertindak sebagai pembawa muatan. Proses pembentukan pasangan pembawa muatan tersebut lebih dikenal dengan generasi pembawa muatan. Pergerakan pembawa-pembawa muatan tersebut selanjutnya akan menghasilkan arus listrik (Jansen, 1995).




III. PROSEDUR PERCOBAAN


A. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada eksperimen ini sebagai berikut :
Gambar 3.1 Resistor
Gambar 3.2 lampu
Gambar 3.3 Multimeter
Gambar 3.4 Sel surya
 
Gambar 3.5 Voltmeter
Gambar 3.6 Amperemeter
B. Prosedur Percobaan
Adapun prosedur pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
1.      Menyusun alat-alat seperti Gambar 3.5
2.      Mengarahkan sel surya secara tegak lurus dengan sinar datang (lampu).
3.      Menghidupkan lampu halogen dan mengukur intensitas cahaya dari lampu, intensitas cahaya dari lampu adalah daya input sel surya.
4.      Mengukur arus dan tegangan yang mengalir dalam rangkaian untuk setiap nilai resistor variabel, Rx.
5.      Membuat grafik hubungan antara arus dan tegangan.
6.      Menghitung nilai daya maksimum, efisiensi dan fill faktor.









IV. DATA PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Pengamatan
Dari percobaan yang telah dilakukan untuk percobaan sel surya, diperoleh data seperti pada Tabel di bawah ini:
    Tabel 1. Data Percobaan Sel Surya
No
Daya masuk (lux)
Rx (ohm)
Tegangan (V)
Arus (A)
1
3500
100
0,35
6,9
2
3500
300
0,84
6,8
3
3500
700
1,88
6,3
4
3500
1000
2,64
6
5
3500
3000
7,20
5,2
6
3500
7000
12,67
3,5
7
3500
10000
13,89
2,9
8
3500
30000
13,295
0,9
9
3500
70000
13,96
0,8
10
3500
100000
13,96
0,6
11
3500
300000
13,97
0,2
12
3500
700000
13,98
0,05
13
3500
1500000
13,99
0,02







B. Pembahasan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan daya maksimum (Pm),efisiensi (η),dan fill factor (FF) dari sel surya,dimana penentuannya dilihat dari nilai hambatan,tegangan,serta daya masuk yang dihasilkan dari sel surya.
Sel surya adalah teknologi mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan photovoltage.Secara umum,cara penggunaan energi matahari ini dibagi dua,yaitu aktif dan pasif.
Sel surya atau sel photovoltaic, adalah sebuah alat semikonduktor yang terdiri dari sebuah wilayah-besar diode p-n junction, di mana, dalam hadirnya cahaya matahari mampu menciptakan energi listrik yang berguna. Pengubahan ini disebut efek photovoltaic. Bidang riset berhubungan dengan sel surya dikenal sebagai photofoltaik. Sel surya memiliki banyak aplikasi. Mereka terutama cocok untuk digunakan bila tenaga listrik dari grid tidak tersedia, seperti di wilayah terpencil, satelit pengorbit bumi, kalkulator genggam, pompa air, dll. Sel surya (dalam bentuk modul atau panel surya) dapat dipasang di atap gedung di mana mereka berhubungan dengan inverter ke grid listrik dalam sebuah pengaturan net metering.
Bahan sel surya terdiri dari pelindung dan material adhesive transparan yang melindungi bahan sel surya dari keadaan lingkungan.Cara kerja sel surya sendiri sebenarnya identik dengan prinsip kerja semikonduktor dioda.Ketika cahaya bersentuhan dengan sel surya dan diserap oleh bahan semikonduktor,terjadi pelepasan elektron.Apabila elektron  tersebut melewati lapisan semikonduktor yang berbeda,terjadi perubahan sigma gaya-gaya pada bahan.
Gaya tolak anta bahan semikonduktor dapat menyebabkan aliran medan listrik,serta menyebabkan elektron dapat disalurkan ke saluran awal dan akhir untuk digunakan pada alat-alat listrik.Bahan dan cara kerja yang aman terhadap lingkungan menjadi sel surya salah satu energi alternatif masa depan.
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara insulator dan konduktor. Semikonduktor disebut juga sebagai bahan setengah penghantar listrik. Sebuah semikonduktor bersifat sebagai insulator pada temperatur yang sangat rendah, namun pada temperatur ruangan besifat sebagai konduktor. Bahan semikonduksi yang sering digunakan adalah silikon, germanium, dan gallium arsenide Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena konduktansinya yang dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa disebut pendonor elektron). Semikonduktor jenis n merupakan semikonduktor yang memiliki kelebihan elektron, sehingga kelebihan muatan negatif, (n = negatif). Sedangkan semikonduktor jenis p memiliki kelebihan hole, sehingga disebut dengan p ( p = positif) karena kelebihan muatan positif. Caranya, dengan menambahkan unsur lain ke dalam semkonduktor, maka kita dapat mengontrol jenis semikonduktor tersebut.
Pada percobaan ini,pertama sel surya dihubungkan dengan amperemeter, kutub negatif pada voltmeter dihubungkan dengan tahanan,kemudian kutub positif dari sel surya dihubungkan dengan amperemeter dan kutub negatifnya pada voltmeter.Dan lampu dihidupkan,lalu menentukan nilai tegangan dan arus dengan menggunakan multimeter.Lampu halogen yang digunakan fungsinya untuk daya input sel surya,dimana cahaya yang dihasilkan hampir sama dengan cahaya matahari.
Dalam menentukan nilai tegangan dan arus,kita melakukan percobaan sebanyak 18 kali dengan nilai tahanan yang berbeda,yaitu 100 ohm,300 ohm,700 ohm,1000 ohm,3 kohm,7 kohm,10 kohm,30 kohm,70 kohm,100 kohm,300 kohm,700 kohm,1,5 Mohm,3 Mohm,6 Mohm,8 Mohm,10 Mohm,dan 20 Mohm. Hasil pengamatannya dapat dilihat pada tabel 1.
Setelah data pengamatan didapatkan, selanjutnya adalah melakukan perhitungan. Perhitungan yang dilakukan disini bertujuan untuk mencari nilai daya maksimum, efisiensi dan fill faktor dari suatu sel surya. Untuk mempermudah dalam mencari perhitungan dilakukan dengan membuat suatu grafik hubungan tegangan dan arus seperti gambar dibawah ini .




Grafik 1. Daya Maksimum Solar Cell
Hasil grafik diatas didapat perhitungan pada percobaan sel surya ini untuk daya maksimum (Pm) = 96,531 x 10-3  Watt, efisiensi  )= 7,42%, dan Fill Faktor (FF) = 1.
Dari hasil perhitungan dan pengamatan,kita dapat meyimpulkan bahwa hubungan antara arus dan tegangan adalah berbanding terbalik. Semakin besar tegangan,maka arus semakin mengecil. Fungsi resistor adalah sebagai tahanan arus,maka dapat terlihat bahwa semakin besar nilai resistor,semakin kecil pula arus yang dihasilkan.
Sel surya diterapkan dalam teknologi pembuatan mobil tenaga surya,sepeda motor,hingga pesawat terbang serta balon udara. Dengan aplikasi lebih lanjut, sel surya digunakan sebagai energy utama dalam satelit-satelit buatan.


















V. KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1.    Semakin besar nilai hambatan  maka akan semakin kecil nilai arusnya, dan sebaliknya.
2.    Semakin kecil nilai hambatan, maka akan semakin besar nilai tegangan, dan sebaliknya.
3.    Besar daya maksimum yang diperoleh yaitu sebesar 96,531 x 10-3  Watt.
4.    Besar nilai fill faktor (FF) yang diperoleh yaitu sebesar 1.
5.    Besar nilai efisiensi yang diperoleh sebesar 7,42%.



















DAFTAR PUSTAKA


Anonim A.2012. http://file.upi.edu/Direktori/D%20-%20FPMIPA/pdf. Diunduh pada tanggal 6 November 2013 pukul 13.20 WIB.
Bueche, Frederick J. 1997. Fisika Universitas, Edisi Ke-Sepuluh. Jakarta:Erlangga.
Hal: 152.
Halliday, David. 1999.Fisika Edisi Ketiga Jilid 2.Jakarta:Erlangga. Hal: 132-134.
Jansen, Ted J. 1995. Tekhnologi Rekayasa Surya. Jakarta:Pradianya Paramita. Hal: 261.

















PERHITUNGAN



Pm = Im x Vm
      = (6,9 x 10-3) x (13,99)
      = 96,531 x 10-3  Watt
Pin = (3480 lux) x (0,001496)
      = 5,20608 Watt
 
    
   = 7,42 %
FF =
      =  
     = 1
Pn = In x Vn

P1 =  (6,9 x 10-3) x (0,35)
     =  Watt
P2 =  (6,8 x 10-3) x (0,94)
     =  Watt
P3 =  (6,3 x 10-3) x (1,88)
     =  Watt
P4 =  (6 x 10-3) x (2,64)
     =  Watt
P5 =  (5,2 x 10-3) x (7,20)
     =  Watt
P6 =  (3,5 x 10-3) x (12,67)
     =  Watt
P7 =  (2,6 x 10-3) x (13,89)
     =  Watt
P8 =  (0,9 x 10-3) x (13,895)
     =  Watt
P9 =  (0,8 x 10-3) x (13,96)
     =  Watt
P10 =  (0,6 x 10-3) x (13,96)
     =  Watt
P11 =  (0,2 x 10-3) x (13,97)
     =  Watt
P12 =  (0,05 x 10-3) x (13,98)
     =  Watt
P13 =  (0,02 x 10-3) x (13,99)
     =  Watt






Post a Comment

 
Top